16. Eksploitasi adalah tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, organ reproduksi, atau secara melawan hukum memindahkan atau mentransplantasi organ dan atau jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan Adabanyak definisi tentang kehidupan dan konseling, bahkan penggunaan kata bimbingan dan konseling itu sendiri. Frank Parson (Prayitno, 199 : 33) mendefinisikan bimbingan sebagai suatu bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya AsasBimbingan dan Konseling. Asas kerahasiaan, A sas kesukarelaan, Asas keterbukaan, Asas kegiatan, Menanyakan kesepakatan konseli untuk kegiatan lebih lanjut dan mengenai sasaran. Menjawab pertanyaan. Jujur. Menghargai. 3. Kegiatan. Topik Tugas. Menjelaskan topik yang akan dibahas. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam a Penilaian terhadap program Bimbingan dan Konseling. b. Penilaian terhadap proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. c. Penilaian terhadap hasil (Product) dari pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling. 2. Tujuan Evaluasi. Dalam melaksanakan suatu program, hal ini program Bimbingan dan Konseling, peranan evaluasi sangatlah penting. Thursday October 17, 2019. KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING. A. Dorongan Minimal. Dalam hubungan konseling untuk menunjukkan bahwa konselor berupaya memahami persoalan yang dialami oleh klien maka diperlukan respon-respon tertentu yang bertujuan untuk merangsang, menguatkan, dan memberi sokongan terhadap klien. Apabilaasas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan baik,maka dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan, sebaliknya,apabila asas itu diabaikan atau dilanggar maka sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling,bahkanakan dapat merugikan orang- orang yang terlibat dalam pelayanan,serta profesi bimbingan dan konseling itu sendiri. Dalampenyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terdapat kaidah-kaidah ato aturan yang dikenal dengan asas-asas bimbingan dan konseling, yaitu ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan layanan itu.Apabila asa-asas itu diikuti dan terselenggara dengan baik sangat dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Mahasiswadapat mengetahui tentang Landasan Religius dalam bimbingan konseling. b. Mahasiswa dapat mengetahui pelaksanaan Landasan Religius dalam praktek sehari-hari. . Agama (Religion) berasal dari kata Latin "religio", berarti "tie-up". Dalam bahasa Inggris, Religion dapat diartikan "having engaged 'God' atau 'The Sacred Power'. Kurangdapat mengenali emosi diri sendiri. Pelaksanaan praktik bimbingan dan konseling karir 4.1 pel Pertanyaantentang asas asas bk. Asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanankegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. 61D. Bimbingan Konseling Sosial berbasis konsep Building Learning Power. Bimbingan konseling sosial diartikan sebagai upaya proses pemberian bantuan yang diberikan untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang sejahtera, baik individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi rasa keselamatan, kesusilaan, keamanan, ketertiban dan ketentraman baik lahir Pedomanyang baik mengacu pada kisi-kisi wawancara, jadi membuat pertanyaa wawancara seperti menyusun soal ujian. Bagi rekan guru bimbingan dan konseling/ konselor yang kesulitan bagaimana cara menyusun pedoman wawancara berikut ini dibagikan contohnya. Setidaknya ada 3 kisi-kisi pedoman wawancara beserta pertanyaannya. Wawancara termasuk salah A Tinjauan Tentang Asas Kerahasiaan dan Asas Keterbukaan. 1. Pengertian Asas Kerahasiaan dan Asas Keterbukaan Asas kerahasiaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya Konselor bersedia menjawab pertanyaan- pertanyaan klien c. Konselor mengungkapkan diri sendiri jika hal itu memeng dikehendaki klien.19 d Wajibanda lakukan apabila ingin lulus dalam seleksi penerimaan PPPK Guru Bimbingan dan Konseling tahun 2021-2022. Kumpulan soal bimbingan konseling. SOAL SOAL MATERI BK 1. Latihan soal Bimbingan Dan Konseling TUGAS MANDIRI. Soal soal cpns guru bimbingan dan konseling 2018 ini tentunya akan sangat berguna bagi anda yang ingin mengkuti tes cpns PertanyaanTentang Tujuan Bimbingan Konseling Brainly. Bimbingan konseling adalah upaya sistematis, logis, objektif, dan juga berkelanjutan. Pertanyaan bimbingan konseling berikutnya, yaitu tentang tujuannya. Plis Soal Bimbingan Konseling (Bk) - brainly.co.id Berikut ini beberapa tujuan bimbingan konseling ditinjau dari berbagai macam aspek: Latar belakang psikologis dalam 6EmWKA. 0% found this document useful 0 votes181 views5 pagesDescriptionberisi tentang asas asas bimbingan dan konselingOriginal TitleAsas asas bimbingan konseling Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes181 views5 pagesAsas Asas Bimbingan KonselingOriginal TitleAsas asas bimbingan konseling Jump to Page You are on page 1of 5 ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGA. Asas Kerahasiaan Segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disampaikankepada orang lain, atau lebih-lebih hal atau keterangan yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain. Asas kerahasian ini merupakan asas kunci dalam usaha bimbingandan konseling. Jika asas ini benar-benar dilaksanakan, maka penyelenggara atau pemberi bimbingan akan mendapat keparcayaan dari semua pihak, terutama penerima bimbinganklien sehingga mereka akan mau memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengansebaik-baiknya. Sebaliknya, jika konselor tidak dapat memegang asas kerahasiaandengan baik, maka hilanglah kepercayaan klien, sehingga akibatnya pelayanan bimbingan tidak dapat tempat di hati klien dan para calon klien, mereka takut untuk meminta bantuan, sebab khawatir masalah dan diri mereka akan menjadi bahangunjingan. B. Asas Kesukarelaan Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari pihak si terbimbing klien, maupun dari pihak konselor. !lien diharapkan secara suka danrela tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa, menyampaikan masalah yang dihadapinya,serta mengungkapkan segenap fakta, data, seluk-beluk berkenaan dengan masalahnya itukepada konselor, dan konselor hendaknya dapat memberikan bantuan dengan tidak terpaksa. C. Asas Keterbukaan "alam pelaksanaan bimbingan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan, baik dari konselor maupun klien. !eterbukaan ini bukan sekedar bersedia menerima saran-saran dari luar, malahan lebih dari itu, diharapkan masing-masing pihak yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah . ndi$iduyang membutuhkan bimbingan diharapkan dapat berbicara sejujur mungkin dan berterusterang tentang dirinya sendiri sehingga dengan keterbukaan ini penelaah serta pengkajian berbagi kekuatan dan kelemahan si terbimbing dapat dilaksanakan. !eterbukaan disini ditinjau dari dua arah. "ari pihak klien diharapkan pertama-tamamau membuka diri sendiri sehingga apa yang ada pada dirinya dapat diketahui oleh konselor, dan kedua mau membuka diri dalam arti mau menerima saran-saran danmasukan lainnya dari pihak luar. "ari pihak konselor, keterbukaan terwujud dengankesediaan konselor menjawab pertanyaan klien dan mengungkapkan diri konselor sendiri jika hal itu memang dikehendaki oleh klien. "alam hubungan yang seperti itu, masing-masing pihak bersifat transparan terbuka terhadap pihak lainnya. D. Asas Kekinian %asalah indi$idu yang ditanggulangi ialah masalah-masalah yang sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dan juga bukan masalah yang mungkin akan dialamidimasa yang akan datang. Apabila ada hal-hal tertentu yang menyangkut masa lampauatau masa yang akan datang yang perlu dibahas dalam upaya bimbingan yang sedangdiselenggarakan itu, pembahasan tersebut hanyalah merupakan latar belakang atau latar depan dari masalah yang dihadapi sekarang, sehingga masalah yang sedang dialami dapatterelesaikan. Asas kekinian juga mengandung pengertian bahwa konselor tidak boleh menunda-nunda pemberian bantuan. Jika diminta bantuan oleh klien atau jelas-jelas terlihatmisalnya adanya siswa yang mengalami masalah, maka konselor hendaklah segeramemberikan bantuan. !onselor tidak selayaknya menunda-nunda memberi bantuandengan berbagai dalih. "ia harus mendahulukan kepentingan klien daripada yang dia benar-benar memiliki alasan yang kuat untuk tidak memberikan bentuannya kini,maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan bahwa penundaan yang dilakukan itu justru untuk kepentingan klien. E. Asas Kemandirian Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan menjadikan si terbimbing dapat berdirisendiri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung pada konselor. ndi$idu yangdibimbing setelah dibantu diharapkan dapat mandiri dengan ciri-ciri pokok mampu & '. %ampu mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya. %enerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis. %engambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri*. %engarahkaan diri sesuai dengan keputusan itu +. %ewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat dan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya F. Asas Keiatan saha bimbingan dan konseling tidak akan memberikan buah yang berarti bila klientidak melakukan sendiri kegiatan dalam mencapat tujuan bimbingan dan konseling. asilusaha bimbingan dan konseling tidak akan tercapai denga sendirinya, melankan harusdengan kerja giat dari klien sendiri. !onselor hendaklah membangkitkan semangat kliensehingga ia mampu dan mau melaksanakan kegiatan yang diperlukan dalam penyelesaianmasalah yang menjadi pokok pembicaraan dalam konseling. Asas ini merujuk pada pola konseling multidimensional yang tidak hanyamengandalkan transaksi $erbal antara klien dan konselor. "alam konseling yang berdimensi $erbalpun asas kegiatan masih harus terselenggara, yaitu klien aktif menjalani proses konseling dan aktif pula melaksankan/menerapkan hasil-hasilkonseling. G. Asas Kedinamisan saha pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki perubahan pada diri klien,yaitu perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Perubahan itu tidaklah sekedar mengulang hal yang lama, yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalumenuju kesuatu pembaharuan, sesuatu yang lebih maju,dinamis sesuai dengan arah perkembangan klien yang dikehendaki. Asas kedinamisan mengacu pada hal-hal baruyang hendaknya terdapat pada dan menjadi ciri-ciri dari proses konseling dan hasil-hasilnya. !. Asas Keter"aduan Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha memadukan berbagai aspek kepribadianklien. ndi$idu memiliki berbagai aspek kepribadian yang kalau keduanya tidak seimbang,serasi dan terpadu justru akan menimbulkan masalah. ntuk terselenggaranya asasketerpaduan konselor perlu memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan klien danaspek-aspek lingkungan klien, serta berbagai keadaan serasi dan saling menunjang dalamupaya bimbingan dan konseling. I. Asas Kenrmati$an Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. MAKALAH ASAS-ASAS BIMBINGAN KONSELING KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dengan keridaan-Nya pula dan kerja keras penulis makalah tentang ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kita dapat ikut adil dalam memanfaatkan ilmu yang ada. Karena kebanyakan dari kita ada yang menganggap sepele mengenai asas-asas bimbingan konseling. Penulis tetap menerima apa bila ada kritik dan saran dari para pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Penulis sadar bahwa penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Semoga makalah ini dapat digunakan dan memberi manfaat bagi kita semuademi menambah pengetahuan kita. Lhokseumawe,23 september 2017 Penulis, DAFTAR ISI Kata Pengantar.................................................................... i Daftar Isi.............................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................... iii Latar Belakang...................................................................... iv masalah.............................................................. penulisan................................................................ penulisan............................................................. BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 1 Pengertian Asas Bimbingan dan Konseling....................... 2 Asas-asas Bimbingan dan Konseling................................. 3 BAB III PENUTUP Kesimpulan............................................................................ 4 Saran..................................................................................... 5 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang professional, yang menguraikan pemahaman, penanganan dan penyikapan tentang keadaan seseorang yang meliputi unsur kognisi, afeksi, dan ini sangat penting sekali dalam dunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru dengan siswa. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh kaidah-kaidah yang berlaku atau dalam kata lain disebut “asas”. Asas-asas bimbingan dan konseling adalah merupakan rukun yang harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang guru pembimbing/ konselor dalam menjalankan pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling. Asas-asas tersebut adalah sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat atau bahkan terhenti sama sekali. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah 1. Apa yang dimaksud dengan asas bimbingan dan konseling? 2. Apa saja asas-asas dalam pelayanan bimbingan dan konseling? 3. Bagaimana Deskripsi asas-asas bimbingan dan konseling tersebut? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian asas bimbingan dan konseling 2. Untuk mengetahui asas-asas dalam pelayanan bimbingan dan konseling 3. Untuk dapat memahami asas-asas bimbingan dan konseling D. Manfaat Dari uraian tujuan di atas maka dapat diketahui manfaat dari pembuatan makalah ini adalah 1. Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan tentang pengertian asas bimbingan dan konseling. 2. Meningkatkan kualitas peserta didik dalam mengembangan potensi yang ada dalam dirinya. 3. Sebagai refrensi dalam berdiskusi BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Asas Bimbingan dan Konseling Dalam kamus besar bahasa Indonesia asas berarti “Dasar”. Tetapi asas dalam pengertian disini adalah bukan dasar tetapi “Rukun”.Jadi asas bimbingan dan konseling berarti “Rukun yang harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang guru pembimbing atau konselor dalam menjalankan pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling”. hasil diskusi kelas 25-03-2012.Setiap kegiatan kadang-kadang ada asas yang dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan pula dalam layanan/ kegiatan bimbingan dan konseling, ada asas yang dijadikan pegangan dalam menjalankan kegiatan Prayitno ada dua belas asas yang harus menjadi dasar pertimbangan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan koseling. B. Asas – Asas Bimbingan Konseling Pelayanan bimbimngan dan konseling adalah pekerjaan profesional sesuai dengan makna apeksi, dan perlakuan konselor terhadap kasus, pekerjaan profesional itu harus di laksanakan dengan mengikuti kaidah –kaidah yang menjamin efisien dan efektivitas proses dan lainnya. Kaidah – kaidah tersebut di dasarkan atas tuntutan keilmuan layanan di satu segi antara lain bahwa layanan harus di dasarkan atas data dan tingkat perkembangan klien , dan tuntunan oktimalisasi proses peyelenggaraan pelayanan di segi lain yaitu antara lain suasana konseling di tandai oleh adanya kehangatan, pemahaman, penerimaan, kebebasan, dan keterbukaan, serta sebagai sumber daya yang perlu di aktifkan. Dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling kaidah – kaidah tersebut di kenal dengan asas bimbingan dan konseling, yaitu ketentuan – ketentuan yang harus di terapkan dalam peyelenggaraan pelayanan itu. Asas – asas yang di maksud adalah asas kerahasian, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tutwuri hadayani prayitno,1987 1. Asas Kerahasiaan Asas-asas kerahasian yaitu menuntun dirahasiakanya segenap data dan keterangan peserta didik yang menjadi sasaran layanan , yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain . Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan bimbingan dan koseling, kadang-kadang konseli harus menyampaikan hal-hal yang sangat pribadi/ rahasia kepada karena itu konselor harus menjaga kerahasiaan data yang diperolehnya dari konselinya. Sebgai konselor berkewajiban untuk menjaga rahasia data tersebut, baik data yang diperoleh dari hasil wawancara atau konseling, karena hubungan menolong dalam bimbingan dan konseling hanya dapat berlangsung dengan baik jika data informasi yang dipercayakan kepada konselor atau guru pembimbing dapat dijamin kerahasiaannya. Asas ini bisa dikatakan sebagai “Asas Kunci” dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, karena dengan adanya asas kerahasiaan ini dapat menimbulkan rasa aman dalam diri konseli. Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas, maka apa yang terjadi saat pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh konselor dan konseli baik itu isi pembicaraan atau pun sikap konseli, kerahasiaanya perlu dihargai dan dijaga dengan baik. Demikian pula catatan-catatan yang dibuat sewaktu atau pun sesudah wawancara atau konseling perlu disimpan dengan baik dan kerahasiaanya dijaga dengan cermat oleh konselor. Contoh asaa kerahasian ada seorang konseli yang menceritakan kepada konselor bahwa seorang konseli itu memiliki penyakit HIV yang didapatnya sejak lama maka seorang konselor harus bisa menjaga kerahasian tersebut agar penyakit konseli itu tidak di ketahui oleh orang banyak . 2. Asas Kesukarelaan Asas kesukarelaan yaitu assa BK yang menghendaki adanya kesukaaan dan kerelaan peserta didik mengikuti atau menjalankan layanan atau kegiatan yang di peruntukan baginya . Telah dikemukakan bahwa bimbingan merupakan proses membantu individu. Perkataan membantu disini mengandung arti bahwa bimbingan bukan merupakan suatu paksaan, akan tetapi merupakan suatu binaan. Oleh karena itu dalam kegiatan bimbingan dan konseling diperlukan adanya kerjasama yang demokratis antara konselor/ guru pembimbing dengan konselinya. Kerjasama akan terjalin bilamana konseli dapat dengan suka rela menceritakan serta menjelaskan masalah yang dialaminya kepada konselor. Contoh asas kesukarelaan ada seorang peserta didik yang selalu tidak masuk dikarenakan tidak suka pada pada salah satu mata pelajaran di sekolahnya , sebagai guru konselor seharusnya kita harus mengubah sikap/perilaku konseli tersebut agar dapat suka pada mata pelajaran tersebut dengan selalu membina dan mengembangkanya. 3. Asas Keterbukaan Asas keterbukaan yaitu asas BK yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan atau kegiataan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya . Asas keterbukaan merupakan asas yang sangat penting bagi konselor/ guru pembimbing, karena hubungan tatap muka antara konselor dan konseli merupakan pertemuan bathin tanpa tedeng adanya keterbukaan ini dapat ditumbuhkan kecenderungan pada konseli untuk membuka dirinya, untuk membuka kedok hidupnya yang menjadi penghalang bagi perkembangan yang sukses adalah konselor yang bisa memudahkan konseli untuk membuka dirinya dan berusaha memahami lebih jauh tentang dirinya dan Carkhuff menyimpulkan bahwa “ada hubungan yang erat antara keterbukaan konselor dan kemampuan klien membuka diri self exploration.” Asas ini menghendaki agar konseli bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam memberikan keterangan maupun hal ini konselor/ guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Hal demikian akan mendorong konseli mengekspresikan pengalaman pribadinya. Keterusterangan dan kejujuran si terbimbing akan terjadi jika si terbimbing tidak lagi mempersoalkan asas kerahasiaan dan kesuka relaan ; maksudnya , si terbimbing telah betul-betul telah mempercayai konselornya lebih jauh, keterbukaan akan semakin berkembang apabila klien tahu bahwa kinselornya terbuka. Keterbukaan di sini di tinjau dari dua arah. Dari pihak klien di harapkan pertama-tama mau membuka diri sendiri sehingga apa yang ada pada dirinya dapat di ketahui oleh orang lain, dan kedunya mau membuka diri dalam arti mau menerima saran-saran dan masukan lain lainya dari pihak luar. Contoh asas keterbukaan ada seorang konseli yang memiliki sifat tertutup sebagai konselor kita harus dapat mengubah konseli untuk bicara secara terbuka dan tidak berpura-pura dalam menceritakan maslah pribadinya sendiri ,sehingga konseli dapat berbicara jujur dan merasa nyaman dalam menyampaikan masalahhnya. 4. Asas Kekinian Asas kekinian yaitu asas bimbingan yang mengkehendaki agar obyek sasaran layanan BK ialah permasalahan peserta didik dalam kondisi masa sekarang. Layanan yang berkenan dengan masa depan atau masa lamoau dilihat dampak atau kaitan dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat diperbuat sekarang .Pada umumnya pelayanan bimbingan dan konseling bertitik tolak dari masalah yang dirasakan konseli saat kini atau sekarang, namun pada dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri menjangkau dimensi waktu yang lebih luas, yaitu masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Permasalahan yang dihadapi oleh konseli sering bersumber dari rasa penyesalannya terhadap apa yang terjadi pada masa lalu, dan kekhawatiran dalam menghadapi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, sehingga ia lupa dengan apa yang harus dan dapat dikerjakannya pada saat ini. Sesuai apa yang terkemukan di atas, maka diharapkan konselor dapat mengarahkan konseli untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya sekarang. Sebagaimana firman Allah SWT Artinya “Demi manusia itu benar-benar dalam orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al Ashr 1-3. Contoh asaa kekinian ; konselor tidak banyak fokus pada masalah yang telah di hadapi , tetapi konselor harus terus memantau perkembangan konseli baik fisik dan psikisnya. 5. Asas Kemandirian Asas kemandirian yaitu asas BK yang menunjuk pada tujuan umum BK,yaitu peserta didik sebagai sasaran layanan BK diharapkan menjadi individu –individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan ,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Salah satu tujuan pemberian layanan bimbingan dan konseling adalah agar konselor berusaha menghidupkan kemandirian di dalam diri kemandirian tersebut yaitu mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli. Agar dapat tumbuh sikap kemandirian tersebut, maka konselor harus memberikan respon yang cermat terhadap konseli atas keluhan-keluhan yang yang terbimbing setelah dibantu diharapkan dapat mandiri dengan ciri-ciri pokok mampu a.mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana mestinya. b.menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis. c.mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri. d.mengarahkan diri sesui dengan keputusan itu. e.mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi,minat dan kemampuan- kemampuan yang di miliki. Kemandirian dengan ciri-ciri umum di atas haruslah disesuikan dengan tingkat perkembangan dan peranan klien dalam kehidupan sehari-hari. Kemandiran sebagai hasil konseling menjadi arah dari keseluruhan proses konseling, dan hal itu didasari baik oleh konselor maupun klien. Contoh asaa kemandirian ada seorang konseli yang cacat fisik datang pada kita dia menceritakan bahwa dia tidak memiliki semangat untuk meluruskan hidupnya, sebagai konselo yang profesional kita harus bisa menumbuhkan rasa semangat hidup dengan cara memberikan pemahaman agar konseli tersebut mengenal dan menerima dirinya dan lingkungan ,dan mampu mengambil sebuah keputusan agar konseli tersebut menjadi diri yang mandiri . 6. Asas Kegiatan Asas kegiatan yaitu asa BK yang mengkehendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan atau kegiatan BK. Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling kadang-kadang konselor memberikan beberapa tugas dan kegiatan pada konslinya. Dalam hal ini konseli harus mampu melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan tersebut dalam rangka mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang telah ini menghendaki agar konseli bisa berpartisipasi secara aktif atas kegiatan yang diselenggarakan oleh konselor. Di pihak lain konselor harus berusaha/ mendorong agar konseli mampu melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan tersebut. Asas ini merujuk pada pola konseling”multidimensional” yang tidak hanya mengandalkan transaksi perbal antara klien dan konselor. Dalam selenggara, yaitu klien aktif menjalani proses konseling dan aktif pula melaksanakan/menerapkan hasil-hasil konseling. Contoh asas kegiatan seorang konselor harus bisa membuat suatu program kegiatan seperti ospek maupun MOS siswa baru agar konseli /peserta didik dapat mengenali lingkungan yang baru serta mampu untuk mnyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru. 7. Asas Kedinamisan Asas kedinamisan yaitu asas BK yang mengkehendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju,tidak monoton,dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembanganya dari waktu ke waktu . Keberhasilan usaha pelayanan bimbingan dan konseling ditandai dengan terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku konseli ke arah yang lebih baik. Untuk mewujudkan terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku itu membutuhkan proses dan waktu tertentu sesuai dengan kedalaman dan kerumitan masalah yang dihadapi konseli. Isi layanan bimbingan dan konseling dari asas ini adalah selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke dan pihak-pihak lain diminta untuk memberikan kerjasama sepenuhnya agar pelayanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat dengan cepat menimbulkan perubahan dalam sikap dan tingkah laku kedinamisan mengacuh pada hal-hal baru yang hendaknya terdapat pada dan menjadi ciri-ciri dari proses konseling dan hasil-hasil nya. Contoh asas kedinamisan seorang konselor harus mampu mengikuti pergerakan zaman , agar konselor dapat menyelesaikan suatu permasalahn yang pada seorang konseli yang semakin kompleks misalnya keluarga broken serta pergaulan bebas dikalangan pemuda .. 8. Asas Keterpaduan Asas keterpaduan yaitu asas BK yang mengkenhendaki agar berbagai layanan dan kegiatan BK , baik yang di lakuakn oleh guru BK/konselor maupun pihak lain ,saling menunjang ,harmonis dan terpaduan . Pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjalin keterpaduan berbagai aspek dari individu yang dibimbing. Untuk itu konselor perlu bekerja sama dengan orang-orang yang diharapkan dapat membantu penanggulangan masalah yang dihadapi konseli. Dalam hal ini peranan guru, orang tua, dan siswa-siswa yang lain sering kali sangat menentukan. Konselor harus pandai menjalin kerja sama yang saling mengerti dan saling membantu demi terbantunya konseli yang mengalami masalah. Untuk terselenggaranya asas keterpaduan, konselor perlu memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan klien dan aspek-aspek lingkungan klien, serta berbagai sumber yang dapat diaktifkan untuk menangani masalah klien. Kesemuanya itu dipadukan dalam keadaan serasi dan saling menunjang dalam upaya bimbingan dan konseling . Contoh asas keterpaduan seorang konseli melakuakn kerjasama dengan seorang psikologi seks mupun dokter kandungan ,dan mengundang kesekolah untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik di sekolah agar konseli/peserta didik memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih jelas tentang seks, upayah mereka tidak terjerat dalam pergaulan besar. 9. Asas Kenormatifan Asas kenormatifan yaitu asas BK yang mengkehendaki agar segenap layanan dan kegiatan BK didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma agama, hukum dan peraturan ,adat istiadat ilmu pengetahuan ,dan kebiasaan yang berlaku . Pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan hendaknya tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat dan lingkungannya. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling, konselor tentu akan menyertakan norma-norma yang dianutnya ke dalam hubungan konseling, baik secara langsung atau tidak langsung. Tetapi harus diingat bahwa konselor tidak boleh memaksakan nilai atau norma yang dianutnya itu kepada konselinya. Seluruh layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling ini adalah didasarkan pada norma-norma yang berlaku yaitu norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, layanan/ kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan siswa/ konseli dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan norma-norma tersebut. Contoh asas kenormatifan seorang konselor dalam menjalankan tugasnya , harus sesui dengan norma, hukum , adat istiadat sehingga terciptanya suasana yang harmonis diantara konseli dan konselor karena seorang konselor yang profesional harus bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi seorang konseli. 10. Asas Keahlian Asas keahlian yaitu asas BK yang mengkehendaki agar layanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional . Untuk menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan konseling, para petugas harus mendapatkan pendidikan dan latihan yang memadai. Pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang ditampilkan oleh konselor/ guru pembimbing akan menunjang hasil konseling. Pendek kata bahwa para pelaksana layanan bimbingan dan konseling ini harus benar-benar ahli dibidang bimbingan dan konseling, atau dalam istilah lain adalah profesional. Contoh asas keahlian apabila ada seorang peserta didik/konselor yang datang pada seorang konselor , seorang harus bersikap seprti konselor bukan bersikap seprti dokter maupun yang lainya yaitu memberikan sepenuhnya semua keputusan pada konseli . 11. Asas Alih Tangan Asas alih tangan yaitu asas BK yang mengkehendaki agar pihak –pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan BK secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang menangani masalah-masalah yang cukup pelik. Berhubung hakekat masalah yang dihadapi konseli adalah unik kedalamannya, keluasannya, dan kedinamisannya, disamping pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh konselor adalah terbatas, maka ada kemungkinan suatu masalah belum dapat diatasi setelah proses konseling berlangsung. Dalam hal ini konselor perlu mengalih tangankan referal konseli pada pihak lain konselor yang lebih ahli untuk menangani masalah yang sedang dihadapi oleh konseli tersebut. Contoh asas alih tangan ada seorang peserta didik/konseli yang mengalami tidak lulus sekolah , seorang konselor tidak dapat bertindak sendiri dalam konteks ini ,seorang konselor harus melakuakn kerjasama dengan pihak yang lebih kompeten dalam kasus ini seperti membawa konseli tersebut pada seorang psikiater maupun dokter. 12. Asas Tut Wuri Handayani Asas tutwuri handayani yaitu asas BK yang mengkehendaki agar pelayanan BK secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi memberi rasa aman,mengembangkan keteladanan , memberikan ransangan dan dorongan serta kesempataan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju Sebagaimana yang telah dipahami dalam pengertian bimbingan dan konseling bahwa bimbingan dan konseling itu merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis, sengaja, berencana, terus menerus, dan terarah kepada suatu karena itu kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan adanya pada saat konseli mengalami masalah dan menghadapkannya kepada konselor/ guru pembimbing bimbingan dan konseling harus senantiasa diikuti secara terus menerus dan aktif sampai sejauh mana konseli telah berhasil mencapai tujuan yang telah ini menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada konseli untuk maju.Anas Salahudin. Contoh asas tut wuri handayani seorang konselor harus menjadi guru teladan ,dan menyenangkan agar peserta didik/ konseli tidak takut menceritakan masalahnya kepada kita dan mampu mengayomi pasaerta didik. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Asas-asas bimbingan dan konseling adalah merupakan subuah dasar yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan pelayanan/ kegiatan bimbingan dan konseling. Menurut Prayitno ada dua belas asas yang mendasari layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, asas-asas tersebut sesuai dengan apa yang sudah dikemukakan di atas. Kedua belas asas bimbingan dan konseling tersebut pada dasarnya menegaskan bahwa para konselor merupakan para ahli yang memiliki kemampuan untuk membimbing konselinya, baik secara ikhlas maupun profesional sehingga mereka mampu meningkatkan taraf kehidupannya yang lebih baik, terutama berkaitan dengan persoalan mentalitas konseli, baik dalam menghadapi lingkungannya maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya. Demikianlah beberapa asas-asas penting yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. B. Saran Dari uraian tersebut di atas, asas bimbingan dan konseling merupakan hal yang sangat penting yang harus dipegang teguh oleh para konselor/ guru pembimbing dalam memberikan pelayanan pada konseli/ dari itu penulis dapat memberikan saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai pelaksana pendidikan atau bisa disebut sebagai seorang guru pembimbing dan calon guru mahasiswa jurusan pendidikan, agar tetap selalu bertanggungjawab atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetak kepribadian yang luhur. Dan bagi calon guru diharapkan mencari refrensi lain yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling, karena kami penulis merasa isi makalah ini ada kekurangan. Daftar Pustaka A, Hallen. 2005. Bimbingan & Konseling. Jakarta Quantum Teaching. Luddin, Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Citapustaka Media Perintis. Salahudin, Anas. 2010. BimbingandanKonseling. Bandung CV. Pustaka Setia. bimbingan Cipta Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam proses layanan bimbingan dan konseling tentunya seorang konselor harus dapat memberikan arahan dan bimbingan yang sesuai dengan asas dan etika dalam keprofesian. Sebab bisa dibayangkan ketika seorang konselor tidak memmahami secara keseluruhan asas- asas dalam proses layanan bimbingan dan konseling tentu layanan yang diharapkan dapat terselesaikan akan menjadi hambatan dalam proses pelayanan. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa sebagai seorang konselor harus dnegan sekksama memahami dan mengikuti seluruh aturan- aturan dalam layanan bimbingan konseling yang tertuamg dalam setiap asas- asasnya agar didalam setiap prosesnya dapat berjlana seusi dnegan yang diharapkan dan dapat memberikan perubahan dalam diri konseli. Asas- asas yang dimaksud penulis didalam ini setidaknya bermuat atauran- atauran sebagaimana berikut ini [1]1. Asas Kerahasiaan, seorang konselor harus bisa merahasikan masalah klien kepada pihak lain terkecuali kepada pihak yang dianggap bisa membantu memeprmudah solusi bagi seorang Asas kesukarelaan, tidak ada paksaan bagi seorang klien untuk mengungkapkan apa yang menjadi problem dalam dirinya, begitupun dalam pengarahan harus dilakukan dengan dasar atas sama- sama rela. Keterbukaan, sebagai seorang konselor harus dapat memebrikan ruang yang nyaman sehingga konseli dapat bersifat terbuka terhadap apa yang menjadi permasalahn didalam dirinya dan tidak berpura- pura baik atau bahkan menutupi jati dirinya kepada konselor 4. Asas Kekinian, dimana asas yang mengahendaki bahwa permasalahan yang terjadi harus dapat diselesaikan dan disesuaikan dnegan seiring berkembangnya zaman dan dapat dipastikan kalua tidak ditangani segera akan berpengaruh pada masa yang akan mendatang atau Asas Kemandirian, asas yang menghendaki untuk para konselor dapat menanamkan kemandirian pada seorang konseli, sehingga ia dapat menerima dirinya dan sadar untuk merubah dan selalu mengembangkan potensi dirinya kearah yang lebih baik dan diterima oleh Asas Kegiatan, seorang konselor harus dapat memberikan pendekatan yang tepat sehingga konseli dapat mengikuti kegiatan bimbingan dna konseling secara aktif sehingga tidak ada celah bagi keduannya Asas Kedinamisan, asas yang menghendaki isi dari proses layanan bimbingan dan konseling terus bergerak maju sesuai dnegan perkembangan zaman dan program yang dijalankan 8. Asas Keterpaduan, asas yang mengehandaki seorang konselor dan guru sebagai pembimbing dari sisiwa dapat berjalan dnegan beringan dan saling Asas Kenormatifan, usaha yang dilakukan oleh para konselor tidak boleh menyimpang dari berbegai norma yang berlaku baik itu bersangkut paut dnegan norma sekolah, negara maupun Asas Keahlian, asas yang menghendaki proses layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara professional dan tidak melakukan hal - hal yang dapat merugikan bagi seorang konseli. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

pertanyaan tentang asas bimbingan konseling