Harus yakin dunia itu hina dan yakin dunia itu akan fana dibanding akhirat yang kekal abadi. Qana’ah (nerimo) dengan yang sedikit, apa saja yang Allah beri. Mendahulukan ridha Allah daripada hawa nafsu, keluarga dan kepentingan dunia. Sabar dan haraplah kenikmatan yang begitu banyak di surga. Demikian khutbah pertama ini. Al-Hafizh Ibnu Hajar Ra. menjelaskan, “Dunia seperti air yang tersisa di jari ketika jari tersebut dicelup di lautan sedangkan akhirat adalah air yang masih tersisa di lautan.” 91 Inilah suatu ungkapan perbandingan yang amat jauh antara kenikmatan dunia dan akhirat. Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah Saw. bersabda: Jika kita mengejar akhirat insyallah Dunia pasti akan mengikutii karena kalau kita mengejar akhirat otomatis kita akan selalu berbuat baik ke semua manusia tanpa memandang remeh setiap orang yang kita temui. A. Kejelekan Dunia. Nabi Saw. bersabda: "Dunia ini penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir" Nabi saw. bersabda: Al Munaafiquun : 10-11) Akibatnya ia pun menyesal, karena terlena oleh dunia dan tidak sempat beramal. Sungguh sangat sedikit sekali orang yang memiliki pandangan “ Dunia adalah ladang tempat beramal ” sebagai persiapan menuju negeri yang kekal, yaitu akhirat. Padahal inilah pandangan yang benar terhadap dunia yang seharusnya dimiliki oleh Sejatinya, dunia memang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 29 yang artinya berbunyi, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”. Lebih lanjut imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah dalam kitab beliau Ighâtsatul Lahafân menjelaskan bahwa kenikmatan tertinggi di akhirat ini (yaitu melihat wajah Allâh Azza wa Jalla) merupakan balasan yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada orang yang merasakan kenikmatan tertinggi di dunia, yaitu kesempurnaan dan kemanisan iman, kecintaan yang sempurna dan kerinduan untuk bertemu Sedangkan an-na’im (النعيم) diartikan ‘kenikmatan.’. Dalam Alquran kata ‘nikmat’ menunjukkan kepada nikmat yang Allah berikan di dunia baik berupa materiil seperti harta dan kedudukan maupun berbentuk non-materiil seperti hidayah, petunjuk kepada kebenaran, ukhuwah dll. Menurut Dr.Abdul ‘Adhim dalam khasais at-ta’bir al-qur Allah menciptakan hewan dalam keadaan memiliki syahwat, tetapi tidak berakal. Manusia dikaruniai akal dan syahwat sekaligus. Jika manusia lebih mengunggulkan akal dibanding syahwatnya, maka ia lebih baik dari malaikat. Namun, jika manusia mengunggulkan syahwat dibanding akal, maka ia lebih jelek dari hewan. Manusia pun bertingkat-tingkat.” Mengejar Pahala Amal Akhirat. Widaningsih. Sabtu, 05 Juni 2021 - 13:41 WIB. loading Hendaklah manusia hidup dengan qana’ah atau merasa cukup. Merasa puas dan ridha dengan karunia Allah Taala. Foto ilustrasi/ist. A A A. Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan dunia memang untuk manusia. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS Ali Imran: 185) Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama ayat ini menjelaskan, setiap yang bernyawa akan merasakan mati dan di hari kiamat nanti disempurnakan balasan masing-masing. Mereka yang baik dibalas dengan yang baik, yaitu surga. Mereka yang buruk akan dibalas dengan yang buruk Termasuk sholawat berikut ini yang jika dibaca sebanyak 10 kali akan mendatangkan kenikmatan dunia dan akhirat. Itulah mengapa sholawat ini termasuk jenis yang tingkatan derajatnya paling tinggi. Lantas, bagaimanakah bacaan sholawat tersebut? Berikut ini penjelasan Syekh Ali Jaber yang dibagikan melalui kanal YouTube Safira Media. 7 Cara Meraih Bahagia Dunia-Akhirat. Ada 7 cara untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat, yaitu: 1. Mencari rezeki yang halal. Mencari rezeki yang halal akan mengantarkan kita pada keberkahan, dan keberkahan akan membawa kita pada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Di dunia, rezeki halal jelas bersihnya dari kecurangan dan kezaliman Ar-Rahman merupakan surat ke-55 dalam kitab suci Alquran. Surat yang turun di Kota Mekah ini terdiri dari 78 ayat dan berisi tentang kemurahan Allah SWT serta nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada jin dan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dimana 1/3 menjelaskan kenikmatan di dunia dan 2/3 menjelaskan kenikmatan di akhirat. Tafsir Penting Tentang Surat Asy-Syura Ayat 20. Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syura Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir penting dari ayat ini. Didapati beraneka penjelasan dari beragam mufassirun berkaitan isi surat Asy-Syura ayat 20, antara lain seperti tertera: 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al Hadid: 20). Dalam ayat lain, Allah ÓÈÍÇäå æÊÚáì berfirman, "Katakanlah, ‘Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa mWb8n.

kenikmatan dunia dibanding akhirat